02 Januari 2008

Kurt Cobain part 1


Kurt Donald Cobain lahir pada 20 Februari 1967 di rumah sakit yang terletak diatas sebuah bukit. Bukit itu menghadap Aberdeen, Washington. Ketika lahir, Kurt berbobot 7 pon, tujuh setengah ons. Rambut serta kulitnya gelap. Dalam lima bulan, rambut bayinya menjadi pirang dan warna kulitnya menjadi cerah. Selain itu, semua yang paling memikat darinya adalah keindahan mata birunya.

Kurt Cobain lahir dari pasangan suami-istri Donald Cobain dan Wendy. Don, ayah Kurt berusia 21 tahun, bekerja sebagai mekanik di bengkel Chevron di Hoquaim. Sebaliknya, Wendy, ibu Kurt yang berusia 19 tahun hanya sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Ketika Kurt berusia 2 tahun, Kurt menciptakan seorang teman khayalan yang bernama Boddah.

Kurt masuk TK “Robert Gray” pada usia 5 tahun. Kemampuan artistiknya yang luar biasa sudah terlihat jelas. Dia bisa membuat gambar-gambar yang tampak nyata. Pada usia 9 tahun, orang tua Kurt bercerai dan Kurt tinggal bersama ayahnya. Ketika Kurt berusia 9 tahun sebagai anak yang “pendiam” itu memberikan deskripsi yang nantinya akan sering digunakan untuk menggambarkan Kurt ketika sudah dewasa.

Kurt masuk SMP Montesano pada September 1979. Kurt pernah menjadi salah satu murid yang popular di sekolahnya, profil Kurt terpilih untuk dimuat di majalah sekolah, puppy press, edisi 26 Oktober 1979. Pada 1981, saat Kurt dan temannya bernama john Fields pulang sekolah, Fields pernah menyatakan kalau dia sudah punya rencana : “Aku mau jadi pemusik terkenal, terus bunuh diri, dan selalu dikenang,”. Bunuh diri menjadi kata-kata dan hal yang tidak asing lagi bagi Kurt. Kurt sering mendengar kejadian bunuh diri di Keluarganya sendiri, dia juga pernah menyasikkan seorang anak laki-laki Montesano gantung diri di depan salah satu SD di sana. Kurt berkata pada temannya kalau dia mempunyai “sifat turunan untuk bunuh diri”.

Kurt mulai berkenalan dengan obat-obatan di kelas 2 SMP. Di kelas 3, dia sudah benar-benar menjadi pecandu. Seiring dengan kebiasaannya memakai obat-obatan, kurt mulai sering bolos sekolah. Pada September 1981, Kurt masuk SMA di Montesano. Otak Kurt sangat lemah dalam pelajaran sehingga banyak teman-teman memanggilnya “Slow Brain” (lemah otak) karena nilainya begitu jelek. Pada bulan ke 2 di kelas 2 Kurt pindah ke SMA Weatherwax di Aberdeen an akhirnya Kurt berhenti sekolah pada tahun 1985.

Ketika ulangtahun ke-14, dia mendapat hadiah sebuah gitar yang dibelikan oleh pamannya Chuck. Kurt memainkannya terus dan membawanya ke sekolah untuk dipamerkan. Kurt pintar sekali membesar-besarkan suatu cerita untuk mengungkapkan perasaannya daripada menceritakan fakta yang sebenarnya. Pada usia 17 tahun, Kurt pernah menjual senapan untuk membeli sebuah ampli Fender Deluxe. Senapan itu didapat di sungai Wishkah setelah ibunya membuang senapan itu untuk menghindari pertengkaran dengan pacarnya.

Kurt sering berpindah-pindah tempat tinggal karena banyak saudaranya yang tidak sanggup untuk merawatnya. Hal itu lebih disebabkan karena Kurt orang yang benar-benar keras kepala dan malas, atau karena dia stress. Pada umur 17 tahun, Kurt diusir dari rumah oleh ibunya karena perbuatan Kurt yang dilakukan di rumahnya semalam yang sudah tidak bisa dimaafkan lagi.

Tidur di Kolong Jembatan

Selama di usir Wendy, Kurt yang tidak punya pekerjaan dan tidak punya tempat tinggal, akhirnya hidup di jalanan. Kurt juga sempat beberapa hari tinggal di sebuah kolong jembatan untuk tempat tinggalnya, di dekat sungai Wishkah. Kalau ia lapar , Kurt dengan sabar mencari ikan di sungai untuk dimakan. Dan di kemudian hari pengalaman ini dijadikan sebuah lagu yang berjudul “Something In The Way” pada album Nevermind.

Kurt pernah tidur di teras depan rumah temannya dengan meringkuk layaknya anak kucing dalam kardus kulkas. Kecerdikan dan kepintaran menolongnya: banyak gedung apartemen tua di Aberdeen memiliki alat pemanas di lorong-lorong dan di tempat inilah Kurt melewatkan malam. Kalau semua usahanya gagal, Kurt dan seseorang anak lainnya yang bernama Paul White biasanya menaiki bukit ke rumah sakit umum Gray Harbor dan tidur di ruang tunggu. Kurt sering tidur dari satu garasi temannya ke garasi lainnya atau tidur di selasar-selasar apartemen, Kurt pernah bekerja sebagai tukang cuci piring, pembantu umum, pembantu koki, pramusaji, selain itu kurt pernah bekerja paruh waktu sebagai petugas kebersihan di SMA Weatherwax. Setiap sore, dia memakai setelan cokelat dan mengepel lorong sekolah yang ditinggalkannya itu.

To be Continued

Tidak ada komentar: